Rumbling of A: Tes masuk sekolah

Dear Dedek, postingan ini ibuk tulis di malam sebelum kamu tes buat masuk SD.

I know you are super happy and excited about being in the same school as mas Balya.

Tapi ternyata ibuk ga bisa menyangkal rasa mellownya ibuk ini, Dek.

You are growing up.

Im so thankful of who you are today.

My precious little girl.

You always our little girl, it seems like we dont see this coming 😭😭😭.

Dek, please be always cheeeful ya.

You are the sunshine of the family.

We love you so so thankful to have you.

Please remember that Ayah, Ibuk dan Mas are always got your back up.

Have a fun test tommorow, little girl 💙

Tantangan Punya Anak dengan Love Language Words of Affirmation

Helooooo!
Sore ini saya mampir lagi kesini karena ada uneg-uneg yang pengen ditulis.

Baruu aja terjadi, siang ini Anjani being grumpy dan bilang hal-hal buruk ke dirinya sendiri.

Jadi ceritanya begini, di keluarga kami, screen time dibatasi hanya 1 jam per anak dan di lakukan sore hari setelah prasyaratnya terpenuhi semua.

Untuk Anjani prasyaratnya adalah beresin tas sekolah, placing sepatu, urus seragam hari itu dipake, ngerjain pe-er, latihan membaca, beresin mainan, dan beresin tempat tidur. Untuk Balya, prasyaratnya mirip, yang beda adalah Balya ga perlu ngerjain pe-er, ga latihan baca, dan harus setor murojaah surat via voice note.

Ada hari-hari dimana mereka super mager ngerjain prasyarat, tapi akhirnya dikerjain juga karena screen time is given after all those things are done. Today is that day where Anjani has no interest in doing the preconditions yet still insist to have the screen time.

Grumpy, crying, and saying negative words are the result of that condition. 

"Dedek ga akan selesai beres-beres."

"Dedek ga akan bisa nonton."

"Dedek ga akan bisa baca, Dedek ga mau baca!"

Huft. 

Di hari-hari yang normal, kalo Anjani lagi mempertanyakan dirinya sendiri, biasanya saya dan suami akan mengucapkan comforting words dan meyakinkan kalo kami tau dia bisa dan semua ketakutannya itu wajar dirasakan tapi sebenernya ga perlu,

Yet, today when Anjani saying negative words to herself, I thought differently. I feel like I need to make her believe in herself even when no one is saying comforting words to her.

Jadi yang saya lakukan adalah mengiyakan semua negative words yang Anjani bilang, dan menambahkan "Iya bener. Dedek ga akan selesai beres-beres, ga akan bisa nonton dan ga akan bisa baca. Semua hal buruk yang Dedek bilang akan terjadi. Semua hal baik yang Dedek bilang juga akan terjadi. Semuanya terserah Dedek mau bilang yang mana ke diri Dedek."

Saya juga bilang ke dia, kalo dia ga bisa nunggu orang bilang hal bagus ke diri kita, kita yang harus mulai sendiri.

Untungnya, dia cepet-cepet merespon dan bilang:
"Dedek pasti bisa baca, Dedek harus inget (informasi dari bacaan)!"
"Dedek pasti bisa nonton dan selesaiin ini!"

Tips Bagi Waktu untuk Ibu Rumah Tangga

Hai! Apa kabar? Akhirnya saya mampir lagi kesini setelah tempo hari mampir kesini buat cerita tentang kemalingan hehehe. Kali ini saya mampir untuk menuliskan tips harian saya untuk bagi waktu sebagai ibu rumah tangga.

Tau sendiri kan, jadi ibu rumah tangga berarti keseharian kita mayoritas berkutat di rumah. Istilah kerennya menjaga rumah biar stay in track! Untuk menjaga rumah biar stay in track tapi ga burned out tentu saja ada ilmu dan tipsnya. Salah satu ilmunya adalah harus bisa bagi waktu.

Pentingnya Bagi Waktu untuk Ibu Rumah Tangga

Sepertinya mayoritas ibu rumah tangga akan setuju dengan pendapat bahwa pekerjaan rumah itu ga ada habisnya. Baru selesai nyuci piring kotor, ada lagi piring kotor. Begitu juga dengan baju kotor yang baru dicuci tapi belum sempet di lipat dan di simpan di lemari, eh keranjang baju kotor sudah terisi kembali. 

Dengan pekerjaan rumah yang tidak ada habisnya, waktu 24 jam pun tidak cukup untuk menyelesaikannya, ya kan? Lalu, kapan kita punya waktu untuk diri sendiri (me-time)? Hello, burned out! 😂

Tanpa me-time, kemungkinan untuk burned out tentu saja akan terjadi lebih sering, terutama untuk ibu rumah tangga yang mempunyai bayi usia pra sekolah. Siapa yang kadang suka burned out karena merasa over stimulated dengan pekerjaan rumah dan mengasuh anak? Sini kumpul! 👋

Tips Bagi Waktu untuk Ibu Rumah Tangga

1. Bagi Tugas Rumah dengan Suami

Perlu disadari bahwa untuk kita yang tidak mempunyai asisten rumah tangga, berbagi pekerjaan rumah tangga dengan suami adalah hal yang penting dan perlu dikomunikasikan sejak awal bahkan sebelum pernikahan terjadi.

Di keluarga saya sendiri misalnya, tugas untuk mencuci baju dan menyikat kamar mandi menjadi jobdesk suami. Sementara saya yang full menjadi ibu rumah tangga di rumah mengerjakan sisanya.

Masing-masing keluarga tentu saja mempunyai kebijakan sendiri yang tidak bisa dibandingkan dengan keluarga lain, jadi temukan formula berbagi tugas dengan pasangan masing-masing ya!

2. Memasak Sekaligus di Satu Waktu

Salah satu kegiatan harian yang tidak bisa di lewatkan dalam kehidupan kita sehari-hari tentu saja adalah MAKAN. Berapa kali sih kita memasak dalam satu hari? Perlu kita sadari bahwa semakin sering kita memasak, semakin menumpuk pula cucian perkakas memasak kita. Jadi, akan lebih menghemat waktu dan tenaga jika kita sekaligus memasak porsi seharian di pagi hari atau malam hari.

Jangan lupa pula untuk menyiapkan list menu dan sekaligus meal prep di akhir pekan agar di hari kerja kita sudah tidak bingung lagi mau memasak menu apa.

3. Beri Waktu Playground Time untuk Anak

Tips berikut ini berlaku untuk ibu rumah tangga yang mempunyai anak, usia berapa pun itu. Seperti yang kita tau, masa anak-anak adalah masa untuk bermain, jadi akan lebih baik jika kita menetapkan waktu untuk bermain. Fungsinya adalah agar kita tidak stress melihat mainan yang berserakan. Misalnya, kita tetapkan waktu bermain adalah di jam 8 pagi sampai ashar, daam rentang waktu itu, kita akan lebih legowo melihat mainan yang berserakan bagaikan ranjau.

Lalu, setelah ashar baru kita bisa mengajak anak kita untuk bersama-sama membereskan rumah (anak beres-beres mainan, kita beres-beres rumah). Kemudian setelah ashar sampai waktu tidur anak bisa di isi dengan kegiatan lain yang tidak melibatkan mainan, seperti membaca buku atau coloring.

4. Atur Waktu Me-Time

Kapan waktu me-time-mu? Waktu me-time tentu saja sifatnya dinamis ya, namun harus ditentukan, di sempatkan, dan jangan lupa pula untuk dibicarakan dengan pasangan dan anak. Efek jika ibu rumah tangga ga punya waktu untuk me-time adalah bisa-bisa kita malah curi-curi waktu untuk mencari hiburan di sela-sela kita harus mengurus anak. Hasilnya apa? Me-time ga tuntas, anak-anak pun ga terurus dengan maksimal.

Untuk sekarang ini, saat anak saya sudah di usia yang bisa diajak berkomunikasi, mereka sudah bisa memahami bahwa ibunya pun kadang butuh space untuk dirinya sendiri. Jadi, mereka sudah ga protes ketika saya pamit untuk hangout dengan teman ataupun ga ikut pergi jalan-jalan keluar karena sedang ingin di rumah saja.

5. Minta Tolong saat Butuh Bantuan

Sebagai wanita, kita pasti menyadari bahwa mayoritas dari kita bicara kurang lebih 20.000 kata per hari. Jauh lebih banyak dari laki-laki yang berbicara di kisaran 7.000 kata per hari. Tentunya sadar juga kan bahwa sebagai ibu rumah tangga, kata-kata harian kita tersebut seringnya muncul dalam bentuk omelan?

Seiring berjalannya waktu sebagai ibu rumah tangga, saya sedikit banyak mulai menyadari bahwa omelan saya banyak berkutat tentang ekspektasi saya untuk dibantu dalam hal mengerjakan tugas rumah tangga, namun saya tidak dengan jelas mengatakannya. Tipikal wanita, pengennya orang sekitar peka, tapi tidak mau mengatakannya secara langsung hehehe.

Untuk mengatasi hal tersebut, saya berusaha membiasakan diri saya untuk minta bantuan bila memang dibutuhkan. "Tolong bantu ibuk masukin baju yang udah di sortir ke lemari masing-masing dong?", "Tolong bantu Ibuk sortir laundryan boleh?", "Mas, sampahnya penuh, boleh tolong dibuangin?", "Dedek, alas kakinya tolong dirapikan ya?"

Menyenangkan sekali rasanya mendapatkan bantuan, saya menjadi tidak terlalu capek, anak-anak pun juga sekalian mengasah live surviving skill mereka.

Kemalingan episode Jakarta

Ini sebenernya cerita yg miris sih buat diceritain 😂.

Jadi kemarin lusa, tepatnya Rabu, 20 September 2023, mobil kami kacanya di pecah orang. Hiks.

Kejadiannya gini, bojo lagi pulang kerja, lalu mampir untuk potong rambut di jalan Boulevard Utara Kelapa Gading, lalu parkir di depan pertokoan yg (apesnya) agak sedikit gelap dan ga ada cctv.

Lagi enjoy the moment potong rambut, tetiba ada tukang parkir (udah ibu-ibu) yang masuk ke kios barbershop dan nanyain, "Ada yang punya mobil plat AG ngga? Kacanya dari tadi udah pecah apa gimana ya?"

Lalu bojo pun ngecek dan kondisi kaca penumpang belakang sopir sudah pecah 😅😭.

Ga cuma pecah, tas kerja bojo pun RAIB 😭.

Kesel ga? Kalo dibilang kesel kayaknya ga pas ya, lebih ke HAH? gitu perasaannya, kind of denial kali ya? Kayak mimpi.

Setelah di inget-inget lagi, isi tas kerja bojo adalah:

Buku tabungan

Kunci serep mobil

Headset

Flashdisk kerjoan

Klambi fitnes

Perlengkapan fitnes

Yang bikin bojo agak nyesek tuh krn headsetnya adalah kado ultahnya, trus barusan selesai diganti baterainya 😂. Selain itu jg krn mikirin kaca mobil yg harus digantii.  Ga lucu kan kalo jalan-jalan kacanya diganti kresek begini 😭.

2 hari kemudian, alhamdulillah udah sempet buat pasang kaca mobil lagi. Kita pasang di toko UD. Purba Sejati, masih di sekitaran Kelapa Gading.

Dari hasil survey, harganya paling murah (450rb untuk kaca mobil honda jazz bagian penumpang sebelah kanan, sekaligus dengan biaya pasangnya). So far puas juga dengan pelayanannya. 

Ownernya inisiatif bantuin bersihin sisa serpihan kaca huhuhu baik bangeett, trus teknisinya jg sat set ngerjainnya 👍.

Kayaknya postingan ini mulai melebar yaa.

Yauda gt aja, please stay save everyone!

Bye!

Gratitude Post on Ramadhan

Bismillah.
Ini hari ke-23 di bulan Ramdhan taun 2020.
Di tengah pandemi dan kenyataan bahwa its been more than 2 months i dont go anywhere outside the apartement, aku pengen bersyukur,

Atas kelancaran rejeki yang Allah beri lewat penghasilan suami dan juga lewat penghasilan online shopku. Kesehatan yang juga Allah beri kepada kami sekeluarga di tengah kondisi suami yang masih harus bekerja dan juga tempat tinggal yang ada di epicentrum pandemi. Alhamdulillah, terimakasih ya Allah.

Atas kelancaran puasa untuk Balya yang masih berusia 5,5 tahun. Aku sangat bangga padanya. Ga pernah sekalipun sejauh ini dia menolak makanan yang sudah aku siapkan baik waktu sahur ataupun berbuka puasa. Dia bahkan sangat mudah dibangunkan untuk sahur dan tetap lahap saat aku menyuapinya makan. Alhamdulillah ya Allah.
Pernah di awal puasa kemarin, aku ga kebangun untuk sahur. I was too tired dan baru bangun 15 menit setelah adzan subuh. Aku dan suami memutuskan untuk ga kasih info ke Balya bahwa kita ga sahur. He made it until Magrib alhamdulillaaah...

Atas kooperatifnya Anjani yang selalu tersenyum dan tertawa dengan mata lebarnya untuk kami, days and night. Alhamdulillah..

Atas kompromi suami tentang cucian piring yang menumpuk dan rumah yang berantakan karena istri dan anaknya terlalu bosan di rumah and choose to not do anything. Alhamdulillaah..

Besok atau lusa, mungkin aku udah akan lupa tentang rasa syukurku hari ini. Semoga tulisan ini bisa jadi a moment to look back someday a head..

Sepatu Idaman

Beberapa hari yang lalu tetiba keinget sama jaman SD dulu. Spesifiknya tentang sepatu sih.
Sebagai anak yatim sejak kelas 1 SD, ada masa-masa hidup harus kompromi sama keadaan keuangan keluarga, yang saat itu memang Ibuk memutuskan jadi orang tua single parent.

Dulu, di taun 2000an, sepatu terhits di sekolah bukan merk Nike atau Adidas gitu. Tapi merk Eagle. Pada tau ga?
Di sekolah, banyak anak pake sepatu itu, terlebih yang ikutan lomba baris-berbaris, pasti deh sepatunya ya Eagle ituu.

Tiap sepatuku kekecilan dan udah waktunya beli sepatu, pasti banget aku berharap bisa beli sepatu Eagle itu. Tapi saking udah aware kalo budgetnya ga cukup, sepatu itu cuma aku cobain doang. Udah ga pernah minta, karena tau pasti ga cukup duitnyaa hhahahaa syediiih.

si sepatu idaman jaman SD

Ada ga sih barang yang dulu pernah kamu pengen tapi ditelen sendiri karena tau ortu pasti ga bisa beliin?

Tantangan Hari ke 10: Aku Mau Jadi Detektif!

Finally! Day 10 pemirsaaa.
Dan seperti weekend yang sebelumnya, bingung mau ngapain 😂.
Ternyata inisiatif dateng dari Balya sendiri yang seru seharian main puzzle.

Ceritanya dia beberapa minggu lalu nonton Detektif Peet di RTV, nah dia ngerasa seru gituu dan tetiba berasa passionnya pengen jadi detektif 😂.
Balya nanya, what can i do to be detective?
Ku jawab deh, untuk anak seumurnya, bisa dimulai dengan main puzzle.

Kebetulan emang dia abis dikasih puzzle sama tetangga (di postingan beberapa hari yg lalu) dan kemarin aku abis beli puzzle sederhana buat dia mainin.

Jadilah hari ini ngoprek puzzle baru itu. Suprisingly, done without any help! Dari awal ngerjain sendiri, emak ga bantuin krn lagi nyusuin Anjani. Super puas Balyanya, dan jadi main berkali-kali dengan anteng dan muka serius banget 😂😂.

Oiya, puzzlenya beli di gramed. 1 pack isi 2 puzzle sederhana, harga 30.000. Cocoklah buat pemula yg baru main puzzle kayak Balya 😌.

--

Insight:
- ngajarin Balya buat survive, ga gampang nyerah.
- ngajarin Balya buat menyelesaikan yang udah dia mulai.
- super tenaaaang, i got sometime rilex nemenin Balya main 😂

Sekiaaaan. Rencananya mau beliin puzzle tiap weekend sampe anaknya bosen begituuu.

Tantangan Hari ke 9: Bikin Cumi Goreng Tepunh Frozen sama Balya

Weekend!
Alhamdulillah, untuk 2 hari bebas dari kegiatan nyiapin anak sekolah hahaha.
But then comes time di rumah mati gaya, pengen ngajak berkegiatan tapi yg ga terlalu rame gituuu.

Cumi pun datang membawa solusi. Pagi-pagi di kabarin Kang Sayur langganan kalo cumi gede pesenanku akhirnya ada! Ituu lho, yang sekilo isi 4-5 ekor ajaaa. Mantep deh kalo dibuat goreng tepung.

Dan ternyata setelah dipotongin, banyak euy, bisa buat stok frozen! Langsung deh cek google dan yutub cara handlenya. Ternyata ga susah, cuma butuh tepung buat adonan kering, tepung cair buat adonan basah, dan juga tepung roti. Bisa banget ini sih ngajakin Balya ya kaan.

Seperti biasa, Balya selalu excited tentang masak-masak 😂.
Setelah jelasin dan ngasih contoh, alhamdulillah lancar. Mamak kebantu banget ada Balya bantuin bikin cumi frozen 😂.

In case ada yg cari resepnya yaa.
Adonan keringnya tadi aku pake tepung serbaguna + terigu biar ga terlalu asin.
Adonan basahnya sama kayak adonan kering tapi dicampur air.
Adonan terakhirnya bread crumps/tepung roti.

Langsung deh abis itu simpen ke kulkas atau langsung goreng aja.

--

Insight:

- Fun!
- Emak kebantu banget, beneran deh!
- Balya handling dirinya sendiri tentang step by step yang bener sesuai aturan ibuknya.

Fiuuuh, its been the ninth day alhamdulillaah ❤.
See you around tomorrow, blog!

Tantangan Hari ke 8: Cara Seru Ngerjain PR ala Balya

Hari ke 8, lumayan bingung mau nulis apaan. Alhamdulillah pas ngoprek gallery foto, baru inget kalo aku punya tabungan kegiatan buat di post 😂.
Ya gitu deeeh, kadang dalam beberapa waktu yang berdekatan banyak momen seruuu yang in line sama tantangan level ini 😂.

Kali ini tentang cara Balya ngerjain PR. Jadi si anak TK A ini emang udah rutin tiap hari ada PR gitu. Bukan tentang huruf atau angka sih, cuma tentang belajar bentuk aja. Kayaknya buat penguatan tangan buat nulis gitu kali ya.
Jadi isinya semacam menulis garis lurus, lingkaran, tanda pagar gitu deh.

Buat Balya, ngerjain PR itu membosankan. Dulu awalnya, kalo ngerjain PR itu aku minta dia buat duduk tenang dan ngerjain pake meja lipat gituuu. Tapi ternyata dia terlalu bosen, PR dikerjainnya lamaaaaa banget dan aku yg nemenin sampe marah-marah ga jelas (my bad 😢).

Akhirnya aku puter otak dong, nyari cara ngerjain PR yg bisa fun buat aku dan Balya. At least ga sampe luamaaaa gitu deh. Cara yg aku pilih adalah bikin PR itu jadi tantangan. Aku minta dia nyusun bantal buat jadi tangga, dan ngerjain PR nya di kabinetnya lemari gituuu 😂.

Atau kalo engga, aku minta dia ngerjain PR di meja makan. Dia ambil kursi dan berdiri biar nyampe nulis di meja makannya itu. Biar nampol, aku kasih batas waktu pake timer hape dan ada reward kalo dia berhasil nyelesaiin sebelum alarm hape nyala.

---

Insightnyaa, aku bisa liat Balya mikir gimana nyusun bantal biar balance waktu dinaikin. Susah lho itu. Bantal dan guling terbatas, dan dia harus mencapai ketinggian tertentu biar bisa nyampe nulisnyaa.

Atau pun ngeliat Balya berusaha menahan diri buat ga ngomong sepanjang ngerjain PR biar selesai sebelum waktu yang di tentukan, its a pleasure.

Karena stimulasi kayak gini perlu buat dia tau bahwa struggle is real and he can win!

Tantangan Hari ke-7: Fun Coloring!

Another unexpected day to cherish!

Beberapa hari lalu Balya bilang pgn coloring pake cat air, tapi setelah dicariin ternyata kuasnya ilang. Jadilah beli kuas dulu demi kemaslahatan Balya dan Anjani, alias biar ga berebut 😂.

Nah alhamdulillah udah beli tuh kuas sepaket isi 6, macem-macem size. Lumayan gausah berebuuut. Malem ini tadi abis ngerjain PR, iseng deh ngajak mereka berdua coloring. Ga expect apapun krn Balya basicnya ga suka nggambar dan mewarnai. Anjani pun baru pertama kali. Jadi sebenernya ada kekhawatiran akan chaos sesi mewarnainya.

Ternyataaa, it turns out to be fun buat Balya. Buat Anjani yg masih bingung, dia lebih minat main air pake kuas aja sodaraaa.

Untuk Balya yg nyaris ga pernah distimulasi drawing dan coloring, ternyata ada progress yg signifikan banget. Udah bisa gambar orang dan semangka 😍. Mewarnai gambar di Majalah Mombi pun dia udah ga chaos. Udah bisa mikir semacam topinya mau diwarna ini, bajunya di warna ituu. Udah ga asal warna gituuu.

---

Insight hari ini, alhamdulillah memang kemampuan menggambar ternyata berprogres sesuai umurnya. Tinggal di kasih kesempatan dan fasilitas sekaligus emaknya semangat jadi fasilitator, insya Allah Balya bisa menuangkan idenya dalam bentuk visual.

Asli deh ga muluk-muluk akutu. Cuma pengen Balya ga takut atau bingung duluan kalo pengen memvisualkan idenya. Karena oh karena, ayah ibunya ini bener-bener tipe yg pas sekolah gambarnya pemandangan gunung dan sawah aja (yes, you know what i mean 😂).

Sekiaaaaan, good night! 

Tantangan Hari ke 6: Tentang Anjani

Hari ini udah masuk hari ke-6. Yeay!
Karena kmrn Balya mendadak masuk angin dan berujung diare ringan, hampir ga main apa-apa deh di rumah. Ga semangat gitu main apa apa, agak lemes kali ya.

Hari ini alhamdulillah udah mendingan. Masi sekali dua kali bab cair, tp udah mau makan lebih banyak dan wajahnya udah lebih berwarna.

Nah, hari ini main deh berdua sama adeknya di rumah. Main lego. Tumben deh main lego lagi, kirain dia bosen karena tiap hari main lego juga di sekolah 😂.

Kali ini yg keliatan lg ngasah matematika logisnya adalah Anjani. Karena baru hari ini dia bisa numpuk lego dengan presisi nyaris effortless. Berbinar deh liatnya. Karena dulu Balya baru minat main lego di umur menjelang 5 tahun, jadi bersyukur banget Anjani di umur 17 bulan udah bisa main lego.

Nah selain itu td Anjani jg mainan sepatu Ayahnya. Dipake gituu, kegedean banget. Lucuuu 😂. 

--

 Insight hari ini, ku rasa memang seumur Anjani yg suka imitate sekitarnya, ada tandem main, yg anak-anak juga, itu berguna banget buat stimulasinya dia belajar banyak hal baru. Beda dari Balya yg anak pertama, main cuma sama Ayah Ibuknya (kadang Ibuknya ga kreatif lagi), ga begitu terstimulasi dengan baik deh jadinya.

Sekian laporan hari ini. See you tomorrow ❤.  

Tantangan hari ke-5: Cerita Balya tentang Lego

Alhamdulillah, udah masuk hari ke-5.
Sebenernya hari ini pengen bikin laporan tentang bentuk geometri gituuu.
Tapi ternyata kemarin ga sempet bikin, malah kondisi rumah lg kurang kondusif karena pada kurang tidur. Jadilah hari ini mau bahas tentang cerita Balya waktu main lego di sekolahannya.

Sedikit cerita, Balya itu dari dulu, tipe anak yang ga terlalu suka main sesuatu yang pasti, misal mobil atau bola. Dia tipe anak yang suka mengembangkan mainan dari benda di sekitarnya. Misal, bantal jadi sushi, roda troli jadi setir, panci jadi tempat main air gituuu.

Begitu juga dengan lego dan puzzle, dia baru minat mainan 2 hal itu di umur menjelang 5 tahun. Nah, sekarang ini dia di sekolah tiap hari main lego bareng 2 temennya, Sean dan Kenneth. Lucunya, Balya ini kayak sadar diri kalo dia ga terlalu ahli untuk main lego, jadi yang biasa dia lakuin adalah jadi asisten 2 anak itu waktu main lego. Semacam ini cerita Balya biasanya.

B: Ibuk, tadi mas main lego lho sama Sean dan Kenneth.
I: oya? bikin apa?
B: mas bikin gedung yang tinggi banget. Sean yang bagian nyusun, Kenneth yang bagian ngambil lego, Mas yang jaga biar legonya ga rubuh, Sanme setinggi Mas lho buk legonya.

atau

B: Buk, tadi Mas diajarin bikin T-rex sama Sean dan Kenneth
I: gimana caranya?
B: pertama bikin kakinya, terus badannya, terus baru kepalanya gitu. Tapi mas masih belum terlalu bagus bikinnya, besok mau belajar lagi.

--

Insight yang aku dapet dari cerita Balya itu adalah tentang logika dan penerimaannya tentang nyusun lego yang dia belum terlalu bisa, tapi mau belajar dari temennya, Juga tentang Balya yang menyediakan diri untuk bantu temennya, sementara juga menyerap ilmu yang ada di temennya itu.

Selain itu, emang main lego itu membantu stimulasi logika anak banget sih, Kayak tentang mau kubikin gimana ya bangunan ini, perlu berapa lagi ya legonya, dan juga saling menahan diri biar main lego bareng temen tetep seru.

Yak, sekian laporan hari ini, no picture for this post, Semoga hari ini sempet eksekusi bentuk geometri. Amiiiin!

Tantangan Hari 4: Seru-seruan Cari Harta Karun

Halo, I'm back!

Alhamdulillah sesuai jadwal, kemarin berhasil eksekusi bikin harta karun ala ala buat dimainin sama trio Witoko.

Jadi ide besarnya adalah aku naruh beberapa benda di sebuah kotak, dan aku bikin beberapa petunjuk kecil biar mereka bisa dapetin harta karunnya ituuu.

Ini sih target utamanya Balya ya, tapi di dalam box ada barang juga buat suami dan Anjani. Biar happy semua gituuuu.

Aku bikin 5 petunjuk sbg berikut:

- Surat awal (isinya tentang petunjuk berikutnya, aku tulis lanjutannya ada di sebuah tempat berbentuk balok, dingin, dan banyak makanan disimpen disana)

- Petunjuk 1 (isinya tentang petunjuk berikutnya yang bisa dicari di sebuah kotak perlengkapan yang biasa bantu Balya ngerjain PR)

- Petunjuk 2 (berisi tentang petunjuk selanjutnya yang bisa dicari di tempat air minum)

- Petunjuk 3 (berisi tentang hint selanjutnya yang terletak di tempat yang tinggi di sekitar rumah, mungkin akan butuh naik sesuatu buat nemuin)

- Petunjuk 4 (isinya tentang tempat ternyaman di rumah dimana mereka bisa mendapatkan petunjuk selanjutnya)

- Petunjuk penutup (isinya tentang posisi tempat penyimpanan kotak harta karun)

Nah kemarin itu sayangnya aku salah naruh petunjuk ke-4 dan penutup. Mereka ga sengaja ke switch gitu tempatnya, jadilah petunjuk ke 4 ga kebaca, dan mereka langsung dapet info tentang tempat naruh harta karunnya hahaha)

--

Insightnya adalah its really good to see Balya thought tentang segala kemungkinan. Sengaja aku bikin hintnya agak shady/ambigu biar Balya pake logikanya buat bikin list kemungkinan tempat persembunyian hint selanjutnya gituuu.

Dan liat Balya jingkrak-jingkrak super happy pas berhasil nemuin hint dan harta karun juga moodbooster banget. Sampe pagi tadi masih dibahas banget, so proud of himself :p

Apa aja yang ada di dalem kotak harta karun?

- Electric shaver buat Ayah

- T-rex bone puzzle buat Ayah dan Balya (tapi akhirnya suami aja yang ngerakit)

- Mainan ball maze buat Anjani dan Balya (iya, beli 2 biar ga berebut -_-)

Simpel, tapi nagih buat Balya hihihiii.

Next, mau bikin game geometri buat dimainin bareng Balya dan Anjani.

Semangat!

Tantangan Hari 3: Riewuhnya Masak Oreo Cheesecake Sama Kid & Baby

Hari ketiga ini sebenernya dilakuin semalem.

Sebenernya niat awal pengen dilakuin hari Minggu, tapi ternyata Sabtu malem kemarin Balya masih ON banget, jadilah eksekusi ini aja, daripada mati gaya gituuu,

Resep ini dapet dari twitter di akunnya @husnaanw, Oreo Cheesecake yang bahannya gampang di dapet dan juga gampang buat di masak bareng anak.

Aku tulis dulu lah ya resep dan bahannya, biar sapa tau ada yang pengen bikin gituuu (dan biar agak panjang ini post di blognya hahaha).

Bahan:

Susu cair putih 500-650ml

Mentega 3sdm

Oreo krim putih 1 pak

Oreo krim coklat 1 pak

Tepung Maizena 3-4 sdm

Keju min 70gr (aku pake 135gr, biar ngeju banget)

Gula 6 sdm

Coklat bubuk/batang (aku pake coklat batang merk collata 6 bar)

Cara pembuatan:

- Haluskan 1 pak oreo putih sampe jadi bubuk (ini nanti buat lapisan paling bawah)

- Tumbuk kasar 1 pak oreo krim coklat (sebagian buat di campur ke cream cheese, sebagian buat topping atasnya)

- Lelehkan mentega 2 sdm

- Campur mentega dan bubuk oreo putih, tuang ke wadah dan taruh di kulkas dulu, biar set/mengeras.

- Sekarang waktunya bikin lapisan kedua (cream cheesenya), bahan yang kamu butuhin cuma susu 500ml, gula pasir 6 sdm, keju parut, 2-3 sdm tepung maizena buat mengentalkan, setengah oreo krim coklat yang udah ditumbuk kasar.

- Jadi langkahnya adalah masukin susu ke panci, tuang gulanya, tunggu sampe larut, trus baru masukin deh kejunya, kalo mereka udah nyatu, cairin tepung maizenanya dgn beberapa sendok air, baru masukin ke pancinya, tunggu sampe mengental dan campur oreo krim coklat yang udah ditumbuk kasar tadi.

 

yang putih cream cheese, yang coklat ya coklat :)

- Beres ngurusin cream chesee, waktunya ngurusin lapisan teratas/yang terakhir. Bahannya cuma butuh susu 150ml, coklat batang/bubuk, mentega 1 sdm, dan 1 sdm tepung maizena yang udah dicairkan.

- Nah 4 bahan tadi dicampur 1 per 1, jangan lupa cairan tepungnya terakhir yaa masukinnya, dan tunggu sampe set/mengental.

- Langkah terakhir tinggal keluarin bubuk oreo putih yang udah dibekuin tadi. Tuang cream cheese sebagai lapisan kedua dan adonan coklat untuk lapisan ketiga. Jangan lupa kasih topping oreo tumbuk kasarnya yaaa.

- Simpan di lemari es, dan siap dimakan kalo semua udah set mengeras gituuuu.

---

Insight dari tugas ini adalah ngeliat Balya alhamdulillah udah sangat berkembang logikanya dalam mengikuti tahapan resep. Dia juga makin tanggap kalo lagi dapet delegasi tugas ini itu, alhamdulillah.

Kemarin pun setelah semua beres, Balya masih mau bantu buat beres-beres, dan rapiin printilan yang tercecer selama proses masak.

Karena emang udah sering masak sama Balya, alhamdulillah semuanya sebenernya berjalan smooth. Yang riweuh adalah waktu Anjani pengen ngincipin semua bahan dan ribet minta gendong waktu mamak masak hahahaa.

Yakinlah tapi, 1 tahun lagi Anjani juga udah bisa masuk ke dalam team perdapuran kami. Semangatnya itu lhoo, masya Allah banget :))

---

Sekian laporan tugas hari ini. Siang nanti insya Allah mau eksekusi tentang harta karun, laporannya di tulis besok. Trus 12 hari ke depan mau ngapain lagi? Belum ada ide sih huhuhuuuu, masih nyari wangsit dulu hehehehe.

Daaaah.

Tantangan Hari 2: Main Puzzle bareng Balya

Hari kedua tantangan. Sempet bingung mau ngapain dulu, krn aslinya emang mager lagi weekend :p

 Jadi, pagi ini dimulai dengan mikirin mau stimulasi logika matematika tentang apa yaa. Alhamdulillah karena kemarin udah nulis list yang mau dikerjain, jadi lumayan ga ngblank banget.

 Dan tantangan hari kedua ini akhirnya diisi dengan MAIN PUZZLE!

 Tentang main puzzle ini sebenernya agak susah buat dilakuin, krn kalo Balya lagi main seru, Anjani dateng buat ngerecokin 😌. Akhirnya, aku memutuskan Balya main puzzle sama suami, sementara aku nyusuin Anjani yg lagi mau tidur pagi.

 It was fun! Ini pertama kalinya Balya nyelesaiin puzzle. Udah beberapa kali pernah beliin, tp emang dianya belum kepengen. Ini pun akhirnya dia mau main krn tertantang dapet puzzle dari tetangga 😂.

 Yang pada bingung, kenapa gambarnya little pony padahal Balya itu cowok, penjelasannya adalah puzzle itu sebenernya dikasih buat Anjani, begituuu.

 Insight yang aku dapet hari ini adalah ternyata Balya udah mau dan bisa buat menyelesaikan puzzle. The little problem solving thing. Dia ga nyerah dan terus berusaha nyari pasangan yg tepat.

 Good job jg buat suami yg ngajarin Balya cara main puzzle dengan tenang. Karena emang kalo ga tenang, ngerjain apapun ga akan maksimal ya kaaaan 😌.

 Next besok mau lanjutin tantangan dgn tema harta karun! Semoga seru jugaaaa!

Tantangan Hari 1: Ngitungin Pohon Sambil Otw ke Sekolah

Bismillah…

Belakangan ini, aku lagi seru ikut belajar dalam platform online lewat IIP (Institut Ibu Profesional). Yang mungkin masih bingung ini tuh apaan, mungkin singkatnya adalah komunitas wanita (semua lapisan, ga cuma buat yang udah nikah dan punya anak) buat self upgrading. Biar ada ilmunya buat jadi wanita yang bermanfaat buat sekitarnya (keluarga dan lingkungan).

Nah, sekarang ini aku ada di kelas Bunda Sayang level 6, dengan tema Stimulasi Logika Matematika. Kenapa ini penting buat dipelajari? Karena sebenernya, logika matematika itu luas, ga Cuma tentang hitungan, bilangan, tambah kurang, tapi juga tentang problem solving gitu deeeh.

Banyak hal yang relatable banget sama kehidupan sehari-hari yang bisa dilakuin di level 6 ini, seperti: berhitung mainan, masak, main pasir, mengenal bentuk benda, dsb dsb 😊

Di hari pertama laporanku ini, aku mau cerita tentang perjalan anter Balya sekolah kemarin yang diisi dengan ngitung pohon di pinggir jalan. Jadi tiap pagi, perjalanan bersepeda kita ke sekolah itu selalu ngelewatin stasiun LRT di deket rumah. Kebetulan jalannya selalu sepi karena emang stasiunnya masih tahap pembangunan gituuu. Nah, di sebrang jalan banyak banget pohon gede yang seru buat dihitung. Jadilah level ini kita isi dengan ngitung pohon secara fun!

Ini nih fotonyaaa :

Yang aku ambil dari pelajaran kemarin adalah, aku bisa becanda sama Balya di jalan sambil milih pohon yg mau diitung. Sekaligus, aku bisa ajarin Balya urutan bilangan dari 1-20 gituuu. Bonus lainnya, Anjani ikut menyimak sambil mumbling happily 😊

Coming up, rencananya pengen stimulasi dengan cara:

1.     Main puzzle

2.     Temukan harta karun yang tersembunyi

Yap, sekian buat laporan tantang hari pertama kali ini, disambung besok lagi yaa. Byeee!

Pssst: kalo ada yg mau nanya seputar IIP atau kelas Bunda Sayang, feel free to left the comments bellow yaaa.

Berburu Tiket Pesawat Promo Sriwijaya Air di SJTF Big Bang Jakarta 2018

Halo!
Alhamdulillah, udah 2019 sekaraaang.
Ga berasa banget udah banyak hal di lewatin di 2018, ya ga sih?
Of course, it was a roller coaster journey, ga mungkin lempeng lempeng seneng aja gitu.

Kali ini lagi pengen share tentang promoan tiket pesawat sriwijaya akhir Desember kemarin.
Masih anget banget, langsung di tulis biar syemangaaat.

Jadi, besok tanggal 2 dan 3 Februari itu, ada acara Family Gathering bareng temen temen kuliahnya suami di Malang. Rencananya, kita akan langsung bablas pulang ke Kediri gitu, kan udah deket tuh.
Sebagai istri yang langsung kepikiran adalaaah tiket pesawatnya cuy.
Sempet cek tiket di Traveloka, one way dari Jakarta ke Malang paling murah 800rb.
PP kena deh itu 5 jutaan buat 3 seat :((
Berasa sobat misqueen deh mau liburan ngitung budget banget xD

Nah, inget banget siang itu lagi mager dan swipe swipe story ig gitu, aku nyasar di akun jualannya Zaskia Adya Mecca, isinya say thanks ke pembelinya udah dateng di acara Big Bang Jakarta dan udah belanja produk mereka gituuu.

Dari situ kepo deh, acara apaan coba Big Bang ituuu.
Ternyata itu semacam bazar sale akhir taun gituuu.
Nampol deh diskonnya up to 90% atau kalo ga buy 1 get 1.
Tempatnya di JIExpo yang biasa buat PRJ ituuu.

Tapiiiii yang paling menarik adalah info tentang promo tiket pesawat Sriwijaya.
Keren deh itu diskonnya, yang harusnya one way Jkt-Mlg kena 1 jutaan, disana jadi 250rb ajaaah.
Ya Allah, gimana aku ga semangat cobak mau ngejar promonyaa hahaha.

Setelah ngobrol sama suami, kita sepakat besoknya mau kesana.
Jalan-jalan sambil sapa tau ada rejeki beli tiket ituuu.
Agak ga berani ngoyo banget sih. Karena pas liat di instagram Official Bigbang dan Sriwijaya, orang-orang pada lari-larian gituu biar dapet kupon antrian beli tiketnya ituu.
Nah kita kesana berempat sama toddler dan bayi, ya jelas kalah kan ya -_____-

Kalo liat dari sana sini, alur pembeliannya itu begini:
1. Big Bang Jakarta buka jam 12 siang, jam segitu pula dibagikan 600 kupon untuk antri di booth Sriwijaya.
2. Abis dapet kupon, antri super panjang di boothnya,
3. Pilih tanggal dan tujuan di counter - ada sekitar belasan gitu deh counternya (per kupon buat 2 tiket).
4. Bayar di kasir 

Dari alurnya, udah ga mungkin dateng kesana jam 11 siang biar bisa antri sebelum acara buka. Jadi yaudah di sana niatnya ga ngoyo banget, cuman yaa sapa tau kaaan.

Akhirnya besoknya kita sampe di sana jam 4 sore, nanya ke bagian tiket tentang kupon Sriwijaya, dibilang ada di Hall D. Kesanalah kita mencari peruntungan, dan yak udah sepi banget ga ada orang antri disana. Cuman ada 2 orang CS aja yang lagi beberes, trus aku nanya-nanya kan. Eh taunya alhamdulillah dia nawarin 2 kupon buat dipake hari ituuu, speechless ga siiiih.

Kata mas CS, kemarin ada orang yang minta tolong diambilin nomer antrian, eh taunya orangnya ga muncul, makanya dikasih ke kitaa. Senengnyaaa ya Allah, hemat berjuta-juta duit buat beli tiket hahahaha.

Nah, antrian kupon memang ada di Hall D sih, tapi boothnya sendiri ada di Hall B, Kayaknya sengaja di pisah gitu biar ga ((rusuh)).
Pas ngecek antrian booth di Hall B, ternyata masih lumayan panjang cuy.
Pak satpam yg disana sampe nyaranin kita buat jalan-jalan aja dulu, nanti balik lagi agak malem buat antri.

Long story short, akhirnya kita berhasil dapet tiket PP Jakarta-Malang dengan harga 2,6jt aja buat 3 seat. Mantul kaaaaan, duh seneeeeeng deh asli.

Oiya, pas kita cek antrian pertama jam 5an gitu, ternyata lg ada pembagian kupon tambahan lagi.
Jadi buat yang ga kebagian kupon di awal, mungkin masih ada rejeki dapet kupon tambahan pas sorenya di booth Sriwijaya.

Berdoa aja deh ya masih rejekiii hehehehe.

Dan jangan lupa ga semua tanggal bisa dipilih, ada black out date di high season yang ga bisa dipilih, Jadi kalo mau tiket murah, ya kita memang harus menyesuaikan tanggal yang ready di mereka gitu sih.

So, buat pecinta promo, semangat yaa kejar promoannyaaa :)
Bye!

Lahiran di Puskesmas Kelapa Gading, Jakarta (Anjani's Birth Story)

Hello, gaes (sapaan ala vlogger).

Lama ga update blog dan sekarang anak saya udah 2 hahahahaa.

Setelah dulu cerita tentang proses kelahiran Balya yang kayaknya banyak dibaca sama ibu-ibu di Samarinda, sekarang saya pengen juga cerita tentang proses lahiran Anjani di Jakarta ini. Siapa tau bermanfaat juga ya kaan :)

Kehamilan Anjani ini adalah kehamilan yang direncakanan. Karena dulu memang ga pengen punya anak dengan jarak yang dekat, saya dan suami memutuskan buat pake KB IUD, dan akhirnya kemarin di copot di lebaran taun lalu, taun 2017.

Selang 2 bulan, testpack dan alhamdulillah langsung di kasih lagi :)

Ternyataaa, kehamilan kedua ini berasa banget lebih capek, mungkin karena usia dan juga udah lebih banyak yang diurusin yaaa.

Tapiii, alhamdulillah kata suami, kehamilan kedua ini saya jauh lebih sehat. Yaiyalah ya, sekarang tinggalnya di apartemen dan kemana-mana harus jalan kaki. Belum lagi kalo anter Balya main ke playground atau ngirim paket online shop :)

HPL Anjani ini adalah di tanggal 31 Mei 2018, trus dari minggu ke 38 udah nunggu-nunggu banget tanda-tanda kelahiran dan ga ada yang muncul. Sempet galau banget, apalagi sesama temen hamil udah ada yang pada lahiran, trus aku kapaaaan huhuuuu.

Ternyata pas tanggal 31 Mei (40 minggu) ituuu baru berasa. Tapi ga ngeh juga sih awalnya. Paginya berasa kayak bibir vagina menebal, tapi masih nyantai sih, karena ga ada mules-mulesnya sama sekali.

Siangnya, sempet minta suami baca buku tentang cara pijet relaksasi buat ibu hamil, dan alhamdulillah dia mau dan dipijitin beneran hahahaha. Sempet juga dapet induksi alami (i know you know what i mean). Tapi sayangnya setelah itu lempeng aja ga ada kontraksi, duh makin galauuu.

Sampe sempet deh pas sorenya mandi besar saya jongkok ala ibu hamil (you can google), ga ngefek di kontraksi tapi makin berasa bibir bawah makin tebel. Masih ngarep banget lahiran hari itu juga, karena udah 40 minggu. 

Karena sampe sore ga ada tanda-tanda apapun, suami yang lagi shift malem pergi kerja dengan meninggalkan sederet perintah dengan judul 'what you must to if you feel the contraction' xD.

Lanjut deh, akhirnya jam 7 malem waktu lagi main sama Balya, berasalah agak mules dikiiiiiit banget tapi berulang beberapa kali. Sampe ngerasa mungkin masih lusa lahirannya, karena kontraksinya lemah banget.

Tapi karena kontraksi udah mulai rutin, akhirnya sama nyoba cek polanya pake aplikasi Kontraksi Nyaman by bidankita. It really helps! Karena pas kita push tombol start waktu kontraksi, ada kata-kata hypnobirthing sebagai soundtrack gitu, dan diiringi musik yang syahdu. It made me know what i must do,

Saya ngabarin suami kalo udah ada kontraksi, tapi karena ga beraturan banget polanya, dan kontraksi juga ga pernah lebih dari semenit, saya belum minta suami buat pulang dari kantor. I know I can handle this. Lagian juga sendirinya ga yakin akan lahiran malem itu.

Selama ngecek pola kontraksi ini, saya jelasin ke Balya what we gonna do if the baby wants the labor this night, seperti:

- Kayaknya kita nanti akan tidur di Puskesmas deh Mas Balya. Nanti Mas dan Ayah tunggu di luar ya, Ibuk nanti dibantu bidan buat keluarin adek

- Yuk kita siap-siapin barang-barangnya Mas yang mau dibawa ke Puskesmas, Mau bawa mainan yang mana?

- etc.

He was a real helper for me. Ada suatu waktu kontraksinya berasa banget dan dia pengen ngelus rambut saya, but I refuse. Pas udah agak reda, saya tanya ke dia:

Ibuk: Mas tadi mau apa?

Balya: Mau bantuin Ibuk

Ibuk: Nanti kalo ibuk kayak tadi lagi, yang bisa di elus punggung yang bawah Mas.

and he did it. I did amaze and cant ask more :')

Abis itu sekitar jam 9 lebih saya kebelet pipis, dan pas mau cawik apa cobak bahasa Indonesianya, saya berasa ada balon ketuban yang bisa saya sentuh diantara labia mayora. Horor ga? Enggaa, bagi saya malah agak lucu dan saya happy. Karena sebenernya saya pengen homebirth tapi ga dibolehin suami. Nulis ini aja saya sambil senyum hahahahaha.

Setelah itu saya telpon suami dan ceritain kondisinya, sambil bilang "nanti tolong langsung panggil taksi dan minta kursi roda ke satpam ya, I do am fine, gausah panik, bawaan Balya juga udah siap"

Sementara itu, si balon ketuban juga udah makin turun (dan makin girang siapa tau bisa homebirth beneran hahahaa)

Its all set, saya rebahan di kamar sambil telpon tetangga saya yang bidan, minta bantuan siapa tau kepala bayi udah crowning kaan. Sayang sekali dia ga bisa dihubungi, gagal sudah keinginan homebirth :(

Oiya, sejauh itu, durasi kontraksi tetep ga sampe semenit dan jarak kontraksi masih belum teratur. Saya alhamdulillah ga kesakitan sama sekali.

Lanjut ke part 2 besok ya insya Allah, Balya udah bangun hehehehe

Redefining the word HAPPY BIRTHDAY

Well, it was July 30 yesterday which means its Balya's birth date. Yeay!
Sejujurnya, waktu bener-bener ga berasa udah jalan sejauh ini.
Anak bayi itu sekarang udah 4 taun.
Masya Allah, Tabarakallah.

Dan, tentu aja, tantangannya makin beraaat karena bayi yang dulunya cuma bisa nangis-nyusu-poop sekarang udah bisa ngeyel. Yak, ngeyel xD

Tapiii, bisa dibilang disitu serunya sih, emak bapaknya jadi harus belajar banyak buat mengendalikan emosi dan juga memilih perlakuan yang pas biar tumbangnya Balya ga keganggu :)

Tentang ulang taun ini juga :)
Dari awal dulu, saya dan suami udah sepakat buat menghentikan tradisi cake and candle di ulang taun. Kenapa? Simply karena ngerasa sebenernya makna ulang taun lebih dari itu sih. It is indeed beyond that.

What I try to explain to him is there is a better way to celebrate birthday than only blowing candle ceremonial, yaitu dengan cara BERBAGI. Jadi, instead of beli kue dan lilin serta kasih dia kado, saya dan suami sepakat buat membeli beberapa paket Happy Meal untuk dibagikan ke temen-temen dan tetangga terdekat :)

And this really works, the light up in his eyes while sharing the food to others ituuu ya ampuuuun, i'd like to see it again and again and again :))

I wish u'll see Mas Balya, bahwa di hari ulang taunmu, doa yang tulus dari orang yang menyayangimu adalah yang terpenting. Menjadi bermanfaat bagi orang lain juga akan lebih membahagiakan daripada cuma tiup lilin dan potong kue :)

Teriring doa dari Ibu, semoga Mas Balya selalu bisa membawa manfaat dan penebar kebaikan untuk sekitar karena Ibuk tau, hatimu terbuat dari Berlian.

Love you, Mas Balya..

KETIKA MENYAPIH (YEAY, WE DID IT)

Bismillah, tulisan ini dibikin krn waktu ngecek di tulisan sebelumnya ada judul ttg menyapih tapi belom selesai hahahaha

Bingung juga nih mulai dari mana, abisnya udah agak lupaaa huhuhuuu padahal baruu juga beberapa bulan yang lalu lho kejadiannya.

Jadi, yg bisa saya inget adalah, Balya berhasil disapih dalam usia 2 taun 10 hari.
Alhamdulillaaah ga sampe berkelanjutan berbulan-bulan.
Dan memang yang keliatan banget setelah di sapih adalah dia jadi lebih PD banget.
Ga nempeeel terus ke Ibuknya,

Sampe sekarang kadang juga saya masih nyanyi sebelum dia tidur.
Untungnya ga sampe jadi kebiasaan sih.
Beberapa waktu yg lalu bahkan dia bisa banget ketiduran sendiri kalo memang udah ngantuk banget.
So proud!

Oiya, tentang susu, Balya setelah disapih kemarin minumnya susu Ultra Mimi rasa coklat itu.
Tp bulan lalu, bosen dong yaaa anaknyaaa.
Jadi saya akalin minum susunya sekalian makan sereal aja hehehehe.

Somehow, menurut saya sebenernya gapapa juga sih skip susu, asal makan sayurnya oke dan ngemil juga oke.

Udah ah, segini dulu ajaa.
Ga terlalu seru krn udah lupaaaaa.