Balada Undangan

Yeph, ternyata banyak hal yang masih perlu dipikirkan tentang nikahan ini...
Salah satunya ya tentang undangan. Tau sendiri kan, undangan nikah itu terbatas, sementara temen kan banyak ya, temen SD-SMP-SMA-Kuliah, temen maen, temen sanggar, temen UKM dan lain lain.

And yes, it is impossible to invite them all.
Saya (dan calon suami) pasti punya skala prioritas lah ya siapa yang di undang, dan kenapa kami undang mereka.

FYI, bener2 risiiiiih banget lho denger orang-orang yang ga deket sama kami-yang ngobrol aja jarang-yang ketemu aja cuma senyum doang, tiba2 pada minta diundang.
Nah siapa elo?

Yang lucu, ada salah satu ibunya anak tetangga, yang kebetulan dulu satu SMP sama calon suami bilang gini ke saya:
Ibu Tetangga (IT): Mbak mbak, si A nanati katanya minta undangan sendiri, jangan digabung ya?
Saya (S): ha? gimana bu?
IT: iya, itu si A pesen suruh bilangin ke embak, dia minta undangan sendiri
S: mmmm, saya belom bikin list undangan bu *maksudnya biar dia sadar diri*
IT: iya, itu si A minta undangan sendiri aja katanya
S: ........

Ini kayak dagelan kalo kata saya, pede banget si anak itu, emang dia diundang?
Wong ketemu calon suami saya aja dia kadang ga nyapa, ketemu saya juga ga pernah ngobrol. Lha trus miapah saya ngundang dia? -_______-
*gondok berat*

Ada lagi temen-temen lain yang tetiba ramah dan bilang 'jangan lupa undangannya yaaa, kalo ga undang, persahabatan kita selama ini NOL!'
Woy woy, who are you?
Say hello aja ga pernah lha kok mengatasnamakan persahabatan. Emang situ peduli saya jungkir balik ngurus ini itu?

Mungkin sebagian dari mereka cuma sok ramah apa gimana ya, tapi tetep aja dong, ANNOYING!
Mulai sekarang, kalo ada temen yang nikah, dan kamu ga seberapa deket, JANGAN PERNAH NODONG UNDANGAN! Disgusting and uncivilized, really!

*bridezilla moment* *again*